Ganjar Pranowo Tampil di Tayangan Azan. Hasilnya Wow
Wow, kita lihat perdebatan tentang ganjar pranowo yang tampil di slide video, tayangan azan tv swasta. Jika ditinjau dari pengaruhnya itu “Pecah” (Pinjam istilah di dunia stand up) atau bisa disebut Wow (Istilah ajang pemilihan talenta).
Hasilnya, setelah banyak komenter terjadi. Ribut nya minta ampun. Komentar pro kontra banyak pula modelnya. Bahkan lembaga resmi pemerintah pun memberikan klarifikasi dan penjelasan sesuai peraturan yang ada. Ya, KPU dan KPI, secara aturan video itu boleh tayang terus.
Kehadiran Ganjar Pranowo yang telah ditetapkan partai Politik PDIP sebagai capres di tayangan itu, sederhana konsepnya. Potongan slide memperlihatkan mantan Gubernur Jawa Tengah dan sekaligus mantan anggota DPR RI tersebut, sedang berwudhu dan salat. Namun ide yang hadir dalam timing (waktu) kondisi perpolitikan masih ributkan Cawapres. Efeknya luar biasa.
Secara logika sebagian orang, seharusnya yang ada dalam tayangan itu Anies Rasyid Bawesdan. Mantan Gubernur DKI Jakarta sekaligus mantan rektor Universitas Paramadina, secara ras keturunan Arab, terkenal religius dan didukung partai yang agamis. Salah satu partai pendukung juga dipimpin orang yang juga memiliki tv swasta.
Kenapa Ganjar duluan, padahal sosok ini lebih dikenal nasionalis ketimbang agamis. Kalau ada ketakutan tentang polarisasi agama dan ras pada Pilpres, maka isu polarisasi itu akan terganggu 😁. Komentar Sekjen PDIP, Hasto di media juga mempertegas sosok religius Ganjar. Makin mantap, Jika ada yang penasaran dan didukung konten yang cukup, pencarian dan konten Ganjar religius, Ganjar Agamis, Ganjar orang baik, akan hadir di beranda media sosial. Konten yang telah lama pun akan muncul.
Darimana ide ini?. Melihat persiapan tim Capres di media, PDIP baru saja membuat Timses. Mungkin ide ini dari kru tv? Bisa saja karena tv juga markas para tim kreatif. Ini juga kabar baik, kepercayaan terhadap media sebagai markas kreatifitas akan tetap eksis. Tentu saja ini tidak lepas dari persetujuan antar dua pihak, pihak Ganjar dan pihak TV nya.
Pilres dan pilkada suatu pesta demokrasi yang mengeluarkan semua jurus kreativitas sehingga menghasilkan pencitraan. Pencitraan akan muncul setelah keributan di tengah masyarakat. Tidak perlu bayar banyak, orang – orang akan ikhlas mengeluarkan topik ini dalam tulisan, komentar dan perbincangan kedai kopi. Naiklah gelombang nama Ganjar dimana – mana. Selain ide yang “nendang” tentu perlu pengendalian paska viral itu. Jika kurang baik, efek gelombang tidak hanya bikin naik juga bisa “membunuh” balik.
Pada pesta demokrasi ini, yakinlah, tim kreatif Capres akan mengeluarkan ide – ide terbaik mereka dalam menciptakan konten. Masyarakat akan disentuh pada bagian terdalam dirinya. Sentuh masyarakat pada agama, adat istiadat dan kebiasaannya, maka bergeraklah dirinya. Sebagian akan jadi mesin distribusi konten. Militan dan gratis
Terlepas dari pro dan kontra. Di samping, perrsaingan antar tokoh, partai dan ormas untuk merebut hati masyarakat. Ini juga ajang pembuktian para kreator dan kesiapan dari tokoh dan partai menghadirkan ide – ide “gila” ke depan.
Semoga kita semua paham, ini urusan fana serta sementara dan berguna untuk jelas masa depan negara periode berikutnya. Agak sedikit bahuru – huru. Semoga proses berburu kekuasan ini adalah pesta demokrasi yang membahagiakan masyarakatnya. Kepada pembuat konten, selamat, saatnya berkerja dan berpesta. Jangan lupa bahagia dan membahagiakan. (*)
Disclaimer. Tulisan ini tidak mempromosikan atau merendahkan orang yang disebut dalam tulisan dan pihak lainnya, hanya melihat dari sisi kreatifitas pesta demokrasi.