Media Digital di Sumatera Barat Bisa!!!
Media Digital di Sumatera Barat Bisa!!!
Beberapa bulan lalu ada program dari Jakarta. Mereka advertising yang mendapatkan program dari pemerintahan untuk mendokumentasikan Sumatera Barat melalui komunitas blog dan sosmed.
Ketika diinfokan hal tersebut, maka data blogger dan sosmed yang secara mandiri dikumpulkan saya kirimkan kepada mereka. Terdapat sekitar 60 link yang didapatkan.
Hasilnya. Tidak satupun mereka nilai bisa diajak bergabung. Tidak usahlah kita perdebatkan, karena saya telah berdebat dan akhirnya menerima saja karena itu program mereka. Mereka tetap menominasi beberapa akun dengan follower yang banyak di sumbar. Walaupun akhirnya hanya ada 1 slot dari belasan alokasi media digital hanya terpilih satu. Alasannya lebih karena telah menolong memberikan data. Bukan karena layak. “Akun loe followernya cuma belasan,” katanya. Hehehehe
Akibat bentroknya dengan jadwal pekerjaan lain saya bisa ikut pada hari terakhir saja. Untung saja admin salah satu akun yang menjadi nominasi bisa bergabung. Untung saja hari terakhir itu saya bisa ikut. Akhirnya banyak belajar dari diskusi media digital hebat tersebut. Terimakasih.
Kita ambil ilmunya saja, Menurut mereka ada beberapa hal yang menurut mereka masih perlu diperhatikan :
1. Nyata : Akun tersebut tidak menunjukan identitas yang jelas. Apa itu, alamatnya kontak person, telp, email dan lain – lain
2. Otentik : Katanya banyak yang regrann, repost. Pokoknya postinganya banyak ditemukan di tempat yang lain.
3. Gambar atau posting tidak disusun dengan baik. Misalnya foto kabur tetap dimasukan ke dalam blog. Tulisan yang rusak (berubah jadi simbol – simbol) banyak di dalam.
4. Sebaran follower pada akun sosmed
5. Kategori atau genre akun tidak jelas
6. Secara web, seperti SEO, page rank, layout.
Persoalan klasik yang selama ini biasa diperbincangkan beberapa akun itu sangat tidak layak. Kenapa?
1. Posting terakhir beberapa bulan lalu. Ketidak teraturan posting.
2. Tampilan tidak pernah dimaintenance. Asli seperti pertama kali diberikan oleh CMS
Saya lihat sendiri dan menyimpulkan sendiri kenapa media digital dari luar Sumbar itu diajak.
- 1. Alat : peralatan mereka lengkap. Lengkap sekali. Lensanya saja banyak, pilihan kameranya banyak.Kualitas peralatan juga hebat. Laptopnya merek merek terkenal
- 2. Total : Walaupun sulit kondisi di lapangan mereka tetap bergerak. Ingin dapatkan hasil otentik sesuai keinginan dan ciri khas blog mereka
- 3. Cepat dan tanggap : Tidak menunggu waktu lama. Mereka bekerja setelah mendapatkan hasil. Langsung olah di lapangan dan publish.
Saya tertantang belajar. Bersama penggiat lain, kami coba untuk diskusi. Kami lihat apakah itu benar, apakah itu penting. Kalau penting dan perlu diperbaiki bagaimana agar blog dan sosmed di daerah ini minimalnya lulus standar mereka.
Banyak pendapatlah ada pro ada kontra ada yang terusik ada yang mendukung ada yang peduli, ada yang curiga ada. Untuk yang peduli dan mau bersama, kami susunlah beberapa program, termasuk memulai pendataan secara mandiri melalui Dinas Parekraf Sumbar. Hasilnya dari jadwal pendaftaran 20 September 2016, hanya 24 yang mendaftar.
Ketika Tour de Singkarak 2016, saya ajukan blogger dan sosmed untuk membantu peningkatan news value. Inilah ajang pembuktian bahwa media digital juga bisa ikut berperan. Izin ikut saja sudah untung diberikan, kebetulan akun resmi juga baru muncul H-1 jelas star hari pertama. Hasilnya ;
1. “Umpatan” atau pengaduan ke sosmed akibat macet yang terjadi selama pelaksaan Tour de Singkarak Masyarakat menurun. Masyarakat telah mengetahui jalur per etape, bahkan nyaris permenit melalui akun media sosial mereka. Masyarakat tahu, kenal dan mungkin saja merasa memiliki Tour de Singkarak. Masalah komunikasi di media digital sekarang sudah terjembatani.
2. Trending topic pada hari pertama tds2016
3. Popular race. Bola saju dan rasa memiliki TDS membuat Tour de Singkarak 2016 disukai banyak pihak.
Pada vote wisata halal, kami juga minta dilibatkan. Kami mencoba untuk mengajak semua orang vote dan vote. Kalau menghitung angka, ternyata jumlah penduduk kita masih kalah banyak. Pilihan Sumbar terpecah juga pada hotel terdapat 5 pilihan dan pada rumah makan terdapat dua pilihan. Kondisi lapangan sosialisasi wisata halal juga masih membingungkan masyarakat. Hasilnya :
– Empat kategori berhasil menang secara nasional. Sumbar ikut 12 poin dalam 7 kategori.
Bukan hanya itu, seiring perkembangan media digital di Sumbar beberapa iven lain juga digelar teman – teman secara bersama – sama juga. Hasil kerja mereka juga mungkin telah di publish juga.
Hal diatas bukanlah sebuah hasil dari admin admin itu saja. Ratusan atau mungkin jutaan lain terlibat secara aktif dan mandiri. Mungkin juga diuntungkan pada poin lain yang juga mendukung. Namun itu saja sudah menyenangkan sekaligus membuktikan untuk diri saya sendiri, admin admin di Sumbar itu Hebat.
Catatan :
- * tulisan ini hanya untuk memotivasi diri sendiri dan kawan – kawan seide