Zaili Asril dan Perannya dalam Penyiaran Lokal

Sutan zaili asril, bukanlah wartawan biasa. Ia penulis kolom Cucu Magek Dirih, pengarang dan pengusaha. Terlebih anak Piaman ini ikut membangun sumatera barat dengan media yang dipimpinnya.
Sejak memimpin padang Ekspres group, Zaili Asril juga ikut mendirikan televisi lokal di Sumatera Barat. Ia mendirikan Padang TV, Tri Arga TV, Dhasmasraya TV. Dalam rencana besarnya, seluruh kabupaten dan kota di Sumatera Barat memiliki tv lokal sendiri.
Ketika mengembangkan televisi, Sutan Zaili Asril juga sangat memikirkan konten yang akan dihadirkan. Jiwa jurnalis dan rasa memiliki daerahnya ikut bergelora. Ia mendorong hadirnya siaran berkualitas, jurnalis tv kuat dengan konten bermanfaat
Salah satunya, program Jila dan Atang, melanjutkan kolom Jilatang di padang ekspres. Satire komedi yang kini banyak diterjemahkan sebagai dark jokes dalam sebuah podcast lebih dulu ia hadirkan. Dua orang sahabat Jila dan Atang yang hadir memberikan kritikan-kritikan terhadap persoalan-persoalan daerah dengan cara santai.
Politik daerah dan nasional tidak luput jadi perhatiannya. Ia mendorong hadirnya program Alek demokrasi di Padang TV. Zaili, bahkan menjadi host pada program talkshow politik itu. Ini merupakan program politik menggelitik dengan ulasan tajam. Uniknya program tersebut juga hadir di ruang Bioskop Raya di dekat Pasar Padang. Hadir beberapa tokoh besar di antaranya, Fadlizon, Ema Yohana, Hilda Osmiati Ubani dan diramaikan seratusan mahasiswa.
Ia mempersembahkan media yang dipimpinnya sebagai milik daerah. Kritikan dan masukan masyarakat selalu ditampung, bahkan dikejar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Ia pernah membuat dewan pembaca media Padang Ekspres, ia juga sering meminta masukan banyak tokoh terhadap Padang TV dengan cara membawanya langsung ke Padang TV. Baginya media berada disamping warganya.
Pak Zai, telah berpulang 11 Januari 2016. Namun perannya di dunia pertelevisian tidak akan pernah lekang. Baginya media harus punya rencana. Rencana mulia, memberikan manfaat bukan hanya sekedar tontonan. (*)
tandri Eka Putra dan Dasrul
Tulisan ini dibuat dalam rangka KPID Award tahun2022